Prabowo kemudian mengaku bahwa dirinya juga ingin berbakti untuk Indonesia.
"Kalau sama-sama mau mengabdi untuk Indonesia, kok harus melawan? Kan lebih baik dua-duanya kerja sama, untuk mengabdi, untuk merah putih," jelas Prabowo.
Hal tersebut ia pelajari dari sejarah, yakni sejarah Toyotomi Hideyoshi dengan Tokugawa Leyasu, Abraham Lincoln dengan Seward, dan Mai Chí Thọ.
Prabowo mengakui bahwa rasa kecewa dari kekalahan pemilihan presiden pasti ada, itu manusiawi.
"Tapi komitnya mengabdi untuk merah putih," tegasnya.
Baca Juga: Prabowo Ungkap Makna Patung Bung Karno Naik Kuda di Kemenhan
"Di situ saya juga lihat Pak Jokowi saya kira di lingkungannya banyak yang gak setuju ajak saya menajdi Menteri Pertahanan. Bener gak? Saya percaya, saya yakin. (Prabowo ngapain di sini) bahaya. Nanti dia kudeta lagi. Muka gue muka kudeta kali ya," ungkap Prabowo sambil tertawa, begitu pun Deddy ikut tertawa juga.
Kemudian Deddy menyimpulkan, ketika Jokowi mengambil keputusan Prabowo menjadi Menteri Pertahanan, berarti menurunkan egonya, sama-sama menurunkan egonya.
"Ya, makanya kita kan untuk merah putih, kan begitu. Bayangka ya kalau pemimpin karena egonya untuk jabatan, jabatan itu tanggung jawab," ujar Prabowo menyela Deddy.